Perpustakaan dijital yang melakukan publikasi hasil penelitian ilmiahnya membuat pemustaka dapat menemukan informasi tersebut secara cepat, tepat dan akurat serta lengkap dengan teks yang dapat dibaca oleh pemustaka. Kemudahan dan kecepatan tersebut membuktikan bahwa perpustakaan dapat menjadi tempat pencarian informasi nomor satu di dunia. Masyarakat umum dan pemustaka khususnya menemui kesulitan mendapatkan kembali gray literature yang telah diterbitkan. Hal ini tentu saja tidak mendukung Undang-undang RI nomor 14 tahun 2007 mengenai Keterbukaan Informasi Publik, Undang-undang RI Nomor 4 tahun 1990 tentang serah terima karya cetak dan karya rekam dan Keputusan Kementrian Riset dan Teknologi Nomor.forty four /M/Kp/III/2000 tentang Penyampaian Literature Kelabu yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Layanan ini dilakukan melalui sarana penelusuran online yang disediakan perpustakaan.
Kegiatan Jelajah Literatur yang diselenggarakan di Perpustakaan Proklamator Bung Karno juga dinilai tepat. Karena peserta yang berhasil mengikuti last dapat membaca buku karya Bung Karno sehingga bisa menjadi spirit generasi milenial untuk menggaungkan nilai-nilai kepahlawanan. Wakil Walikota, sekaligus Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Blitar, Tjutjuk Sunario mengatakan bahwa jelajah litelatur ini penting bagi generasi milenial. Sebab kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan umum dan membentuk generasi milenial yang berwawasan luas.
Untuk negara Indonesia, hal ini dapat dilakukan antara perpustakaan-perpustakaan yang ada di bawah koordinasi Perpustakaan Nasional sebagai pembina seluruh perpustakaan di Indonesia. Hal ini dapat disebabkan karena tidak adanya kepercayaan antar lembaga untuk saling berbagi sumber informasi. Perpustakaan Dijital Perpustakaan ini merupakan pengembangan dari perpustakaan modern dan perpustakaan elektronik.
Jenis perpustakaan ini telah mengubah sebagian atau seluruh bahan pustaka tercetak yang dimilikinya ke dalam bentuk file elektronik. Melakukan alih media gray literature tercetak ke dalam bentuk dijital. Sebelum membuat sebuah Perpustakaan Dijital, maka suatu perpustakaan harus mengumpulkan terlebih dahulu seluruh bahan pustaka yang akan dialihmediakan ke bentuk elektronik dan seluruh bahan pustaka yang telah berbentuk elektronik untuk disesuaikan formatnya agar dapat dibaca dan dimanfaatkan melalui sarana Perpustakaan Dijital . Perkembangan kerjasama perpustakaan dijital pada masa sekarang ini telah menunjukkan hasil yang baik. Semakin banyak forum-forum perpustakaan yang telah terbentuk dan semakin banyaknya homepage perpustakaan yang bermunculan di dunia maya dengan menyediakan fasilitas koleksi dijital.
Hal ini agar hasil yang nantinya tampil pada pangkalan data dapat terbaca dengan baik oleh pemustaka. Pengeditan juga dilakukan dengan memberikan water mark tertentu dan safety sebagai tanda bahwa bahan pustaka tersebut milik perpustakaan tertentu dan untuk mendapatkan fulltext grey literature yang diinginkan. Setelah melakukan inventarisasi bahan pustaka, maka pustakawan kemudian melakukan pengolahan sesuai standar perpustakaan, yaitu menentukan nomor klasifikasi, membuat data bibliografi, memasukan knowledge bibliografi lengkap dengan nomor klasifikasi ke dalam pangkalan data pengolahan, menentukan kata kunci, subyek, membuat abstrak dan memasukan knowledge lainnya sesuai dengan format dalam pangkalan knowledge yang telah dibuat. Perpustakaan digital merupakan pengembangan perpustakaan tradisional yang memiliki koleksi dijital dan koleksi tradisional baik dalam bentuk tercetak maupun elektronik the digital.
Menunjukkan bahwa penulis memahami area penelitian dan mengetahui isu-isu utama penelitian, serta bahwa peneliti memiliki kompetensi, kemampuan, dan latar belakang yang pas dengan penelitiannya. Sekali lagi, kita mereview literatur untuk mengetahui bagaimana penelitian kita memberi kontribusi keilmuan nantinya. Literature Review merupakan analisa kritis dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau berupa pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature evaluate yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir , dan memadai.
Para pemustaka dari berbagai tempat dapat mengambil informasi yang diperlukan tanpa harus datang ke perpustakaan. Biasanya pemustaka diwajibkan mendaftar terlebih dahulu ke perpustakaan yang akan diambil knowledge elektroniknya. Hal ini bermanfaat bagi perpustakaan untuk membuat statistik pemanfaatan bahan pustaka dan menyeleksi bahan pustaka mana yang dapat diakses secara bebas dan bahan pustaka apa saja yang bersifat tertutup bagi masyarakat luas atau rahasia organisasi. Pustakawan dapat melakukan uji coba penelusuran kembali gray literature yang telah lengkap teks dan information bibliografinya melalui katalog perpustakaan. Kegiatan ini untuk melakukan evaluasi penelusuran dan hasil penelusuran yang dapat diakses oleh pemustaka. Pengumpulan dan pendataan gray literature yang terdapat di sebuah negara dapat dilakukan dengan membentuk simpul jejaring nasional.
Bila kita mencermati maka kita akan menemukan bahwa banyak sekali grey literature yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat dan organisasi bisnis yang tidak tersimpan dan terolah dengan baik seakan-akan gray literature tersebut bukan merupakan kekayaan intelektual yang penting untuk kelanjutan kegiatan lembaga tersebut dan kegiatan masyarakat luas. Layanan seleksi biasanya diberikan sesuai dengan permintaan penelusuran mengenai suatu bidang atau subyek penelitian tertentu yang dibutuhkan pemustaka sehubungan dengan grey literature yang dimiliki perpustakaan. Grey Literature yang dihasilkan oleh suatu lembaga pemerintah, organisasi profesional, pusat-pusat penelitian, universitas, lembaga masyarakat, kelompok khusus dan asosiasi serta perkumpulan masyarakat yang memiliki tujuan untuk menyebarluaskan informasi terbaru kepada masyarakat luas. Hasil dari scanning gray literature yang belum bersih dan rapi memerlukan tahap pengeditan.
Menyiapkan pangkalan information sesuai standar perpustakaan dijital. Dengan memanfaatkan grey literature maka para peneliti akan dapat menemukan kesimpulan- kesimpulan penelitian ilmiah, fakta-fakta ilmiah, statistik, dan data-data lain mengenai penelitian ilmiah yang diperlukan. Melalui mata kuliah ini diharapkan pembaca, khususnya mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris memiliki kemampuan menyimak pada stage intermediate. Tugas antara lain menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum, dan kebijakan teknis pengelolaan perpustakaan, serta membina kerja sama dalam pengelolaan berbagai jenis perpustakaan, dan bertanggungjawab mengembangkan koleksi nasional yang memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat dan untuk melestarikan hasil budaya bangsa (Undang-Undang. Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007, pasal21). Evaluasi juga dilakukan pada pangkalan information oleh pustakawan dan tim IT.